Minggu, 01 April 2012

You Again



Title       : You Again
Part        : 1/4
Genre   : School, Comedy, Romance
Author  : A.K
Cast       :
Lee Kiseop
Choi Jin Ri (Sulli)
Do Ji Han














Part 1
-Choi Jin Ri POV-
Aku berlari ke lantai 4 karena lift penuh. Aku menaiki tangga demi tangga. “Ya ampun Appa, kau benar-benar ingin menyiksaku.”, omelku. Lantai 3 mulai terlihat, “Satu lantai lagi.”, ucapku bersemangat.
“Agasshi..”, seorang namja memanggilku. “Ish..”, aku tetap berlari dan tidak mempedulikannya. “Ya.. agasshi..”, dia berteriak dan menarik tanganku. “Ya!! Mengapa kau ini? Apakau ingin berkenalan denganku?”, tanyaku kesal. Dia menatapku bingung. “Kenapa? Kau membuang waktuku tahu.”, jawabku jengkel.
Dia tersenyum manis. “Baiklah. Aku adalah…”, belum sempat ku selesaikan kalimatku, dia menarik tanganku. “Kau..”, ucapku terbata. “Ini.”, dia memberikan dompetku. “Tadi terjatuh saat kau lari.”, ucapnya
Aku membuka mulutku untuk berbicara, tetapi dengan segera dia menutupnya dengan tangannya. “Lain kali saja bilang terima kasihnya. Aku juga tidak mau membuang-buang waktu.”, ucapnya manis dan meninggalkanku. Aish, betapa malunya aku.

-Lee Kiseop POV-
Kuperhatikan tanganku setelah memegang tangan yeoja itu. Lucu juga pikirku. “Aigo, mengapa kau tersenyum?”, seorang namja muncul dibelakangku. “Bukan urusanmu. Ayo kita harus segera bersiap.”, ucapku.

-Choi Jin Ri POV-
Kurapihkan penampilanku. Kuketuk pintu kantor Appaku dan langsung masuk. “Annyeong..”, aku menyapa beberapa staffnya.
Aku sudah berada di luar ruangan Appaku dan langsung masuk tanpa mengetuk. Kusilangkan kedua tanganku dan menatap keluar jendela kantornya. “Ya Appa, apakau ingin menyiksaku? Tidakkah kau tahu seberapa capenya lari ke lantai 4?”, omelku. “Sssttt…”, appa menyuruhku untuk diam. “Appa..”, ucapku makin kesal. “Kalau begitu, maafkanlah Appa-mu.”, seseorang memberikan saran.
“Iya, ya.”, ucapku jengkel. Tapi, sepertinya itu bukan suara Appa-ku. Kuputar badanku menghadapnya dan kudapati Appa sedang duduk bersama bos-nya. “Glekk…”, suaraku tersendat di tenggorokanku. Aku hanya menggaruk kepalaku dan melangkah mundur keluar ruangannya. Beberapa staff-nya menertawakanku, “Apa yang kalian tertawakan?”, ucapku jengkel.

-Do Ji Han POV-
Aku berjalan bersama Kiseop menuju ruang pertemuan. Aku dan Kiseop adalah kru dari Plern Organizer, sebuah tim Event Organizer yang cukup terkenal karena umur anggotanya yang terbilang muda. Walaupun begitu, kami bekerja secara professional.
Kurapihkan beberapa meja tamu. Sedangkan Kiseop sibuk dengan kameranya. Kutepuk bahunya, “Kau harus bekerja juga.”. “Arraso.”, dia meletakkan kameranya dan mulai membantu.
Kulihat ada meja yang belum tertutup kain. “Kiseop, bisakah kau mengambil kain merah maroon di truk? Kita kekurangan satu.”, tanyaku. Dia mengangguk dan pergi menuju parkiran.

-Lee Kiseop POV-
Kubuka semua kotak dalam truk. “Dimana dia menaruhnya?”, tanyaku bingung. Bagasi mobil truk ini terlalu besar. Akupun naik ke dalam bagasi truk ini. “Ttinn..”, sebuah mobil mengklakson pintu bagasi yang terbuka. “Mianhe.”, ucapku dan menutupnya dari dalam. Kunyalakan senterku dan mulai mencari lagi.

-Choi Jin Ri POV-
Kutinggalkan berkas ayahku di mejanya. Akupun mulai menjelajahi gedung ini. Aku pergi menuju lantai 1, disini pusat kegiatan olahraga. “Ya ampun, orang-orang di gym ini keren-keren.”, aku berdecak kagum.
“Hey kau bocah.”, seseorang menepuk bahuku. “Siapa maksudmu?”, tanyaku kesal. “Tentu saja kau.”, ucap penjaga keamanan itu. “Apa kau tersesat bocah?”, tanyanya. “Ya ahjussi, aku bukan anak kecil.”, tukasku. “Aku juga akan pergi meninggalkan tempat ini. Membosankan. Ish..”, aku pergi meninggalkannya.
“Ada apa dengan semua orang hari ini?”, tayaku seorang diri. “Semuanya sama-sama membuatku kesal.”, ucapku jengkel.
_Click_ Sms dari appa-ku. Beliau menyuruhku pergi mengambil mobilnya, padahal aku saja belum memiliki SIM. Aku benar-benar diperlakukan seenaknya.
Kutunggu Appa-ku didalam mobil. “Lamanya.”, keluhku sambil memakai kacamata dan bergaya didepan kaca spion. “DDukk..”, seseorang menggores bagian depan mobilku. “Ya!!”, aku berteriak dan turun dari mobil.

-Lee Kiseop POV-
“Chajatda.”, ucapku. Kugigiti tali senterku dan mengikatkan kain itu dipinggangku. Kubuka pintu bagasi, tapi tak bisa. Aku mudur dan berlari mendorongnya. “DDukk..”, tak kusangka, pintunya mengenai mobil di belakangku. Aku pun melompat turun.
“Ya!!”, seorang yeoja berteriak dari dalam mobil. Dia keluar dari mobilnya dan berjalan mendekatiku. “Apa kau tidak punya mata? Aish..”, ucapnya sambil memperhatikan mobilnya. “Ah, mianhe. Tapi itu salahmu. Seharusnya kau memperhatikan jarak parkirnya.”, belaku.
Yeoja itu membuka kacamatanya dan melihat kearahku. “Kau??”, ucapnya kaget. Aku hanya mengangkat alisku. Dia memperhatikan penampilanku dari atas hingga bawah. “Ckckck.. ternyata hanya seorang pelayan.”, ejeknya. “Tapi, aku tak peduli. Kau harus tetap menggantinya.”, ucapku.
Aku tutup bagasi truk dan berjalan meninggalkannya. “Ya!! Kembali kau.”, teriaknya. Kulihat jam telah menunjukkan pukul 9.50am, aku harus segera menyerahkan kain ini sebelum jam 10.00am. “Mian, aku sedang terburu-buru.”, kuberlari meninggalkannya.

-Do Ji Han POV-
Aku jalan mondar-mandir menunggunya. “Aish, seharusnya aku mengambil kain itu seorang diri.”, sesalku. “Pplukk..”, sebuah kain mendarat di kepalaku. “Cepat pasang, maaf sedikit lama.”, ucap Kiseop. Aku menatapnya kesal dan mulai menata meja.
“Akhirnya…”, ucapku lega. Meja-meja sudah tertata rapih, bouqet bunga juga sudah pada tempatnya. Garden party bertema merah maroon ini siap dimulai. “Kerja bagus.”, ucap Kiseop merangkulku.

-Choi Jin Ri POV-
Aku berlari mengejarnya. Aish, namja itu berlari sangat cepat. Kuputar mataku mencarinya. Kulihat dia sedang duduk santai bersama temannya. Kutarik badannya, “Ya!! Kau harus bertanggung jawab.”, teriakku kesal. “Jangan melarikan diri.”, tambahku.
“Ah.. ne, ne. Ini.”, dia memberiku sebuah cek 1.000.000 won. “Cukup kan? Lagipula mobil itu terlihat sudah cukup tua.”, ucapnya manis. Kuambil cek itu dengan segera. “Bukan urusanmu.”, ucapku kasar dan kembali keparkiran.

-Lee Kiseop POV-
“Siapa yeoja itu?”, tanya Ji Han. “Entahlah. Hanya sebuah kecelakaan kecil.”, jawabku. “Bukankah kau harus pulang sekarang?”, tanyanya. “Oh iya, aku lupa. Aish.. Aku pergi duluan.”, jawabku dan pergi. Aku harus menyelesaikan sketsa rumah yang dipesan kemarin.
Seorang ahjussi memperhatikanku dari jauh. “Bukankah kau pemuda yang kemarin menolongku?”, tanyanya. “Ah ne.. annyeong Sung Pil Ahjussi.”, sapaku. “Kau terlihat terburu-buru. Kau ingin pergi kemana?”, tanyanya. “Ah, aku harus kembali ke Plern Gallery.”, jawabku. “Ah, kebetulan itu dekat dengan restaurant yang aku tuju. Ayo pergi bersama saja.”, ajaknya. “Aniyo. Itu akan merepotkan.”, tolakku. “Ani. Kajja.. Kajja..”, rangkulnya.

-Choi Jin Ri POV-
Kuperhatikan goresan mobil tua ini. Ternyata tidak terlihat. Selamatlah aku. Kudengar langkah sepatu. Pasti itu Appaku, aku mengenali suaranya yang sedang berincang-bincang.
“Sulli-ah, kenapa kau tidak masuk ke mobil?”, tanya Appaku yang baru muncul. “Ne.”, ucapku malas. Aku masuk ke mobil dan duduk di kursi pengemudi. Appa masuk ke dalam mobil bersama temannya. “Kenalkan dia itu Choi Jin Ri. Kau bisa memanggilnya Sulli.”, ucap appaku.
"Salam kenal, Lee Kiseop imnida.", ucapnya menjulurkan tangan. "Ne.", kataku menjabat tangannya. Kiseop menatapku. "Ah... Jadi yeoja ini supir Ahjussi?", tanyanya sambil menepuk-nepuk bahuku.

To Be Continued..
Leave Comment >.<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar